Rabu, 07 Agustus 2013

Penghujung Ramadahan Ini

Seperti lebaran sebelumnya kali ini aku dan keluarga berencana mudik. Sudah menjadi tradisi dalam keluargaku pulang kampung, mengunjungi saudara yang ada di desa tanah kelahiran bapak dan ibu. Dengan perasaan yang berbeda antara bahagia dan biasa saja, aku mengemasi barang-barangku yang akan aku bawa. Berharap ada kegiatan yang lebih menyenangkan di penghujung ramadhan saat mudik ke kampung halaman. tapi ternyata tidak demikian.

Aku masih saja merasa lebih enak dirumah dari pada disini. Entah kenapa, rasanya suasana ramadhan lebih terasa indah saat dirumah bukan disini, bukan! Apalagi ketika di hari terakir ramadhan saat bapak mengajakku untuk nyekar kemakam eyang buyut dan pada saat itu berjumpa dengan kawan lamanya, bersalaman dengan teman masa kecilnya dan mendapatiku dengan dandanan serba longgar (treining olahraga dan jersey chelsea yang super besar ditambah hijab yang besar) berjalan dibelakangnya apa yang dikatakannya "ini anak saya bukan istri saya" ya kalimat itu terlontar dari mulutnya disaat teman masa kecilnya menanyakan siapa diriku. 

Beberapa menit setelah temannya pergi bapak kemudian mendekatiku dan berkata "kamu itu, kalau kemana-mana dandan yang cantik, jangan pakai pakaian seperti ini, malu-maluin bapak saja" Detik itu juga aku menunduk menahan tangis yang ingin keluar dari mata ini. "Ya Allah apa salah dan dosaku" bisikku dalam hati, aku tak percaya bapak akan merasa malu dengan temannya apabila anaknya terlihat dengan pakaian yang serba longgar. Ya walaupun ini adalah ucapan bapak yang entah untuk kesekian kalinya. Tapi aku masih saja merasa sakit hati dengan ucapannya.

Ya Allah aku benar-benar tak mengerti dengan apa yang ada difikiran bapak tentang wanita. Aku benar-benar tak tahu seperti apa definisi wanita dimatanya. Aku benar-benar tidak tahu. Entahlah, yang aku tahu segala perubahan selama itu baik dan sesuai dengan aturan seharussnya didukung bukan malah dicela atau bahkan dihina dan lebih parahnya lagi di sertai tindakan anarki dari tangan dan kaki. Semoga Ramadhan tahun ini telah membawaku menjadi orang yang mampu dan mau untuk mengerti situasi pikiran orang-orang disekitarku.

Berbahagialah kamu yang masih diberi keleluasaan untuk menjadi sesuai syariat yang sesunggunhnya muslimah. Semoga kita semua masih diberi umur untuk berjumpa dengan Ramadhan tahun mendatang. Amin

Jumat, 02 Agustus 2013